TECHNODITION - Kementerian Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dengan pentahelix dalam peningkatan kapasitas keamanan siber. Hal ini guna mencetak talenta digital ahli keamanan digital berkualitas dunia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengatakan pemerintah membuka pintu kerja sama kepada semua pihak dalam mencetak ahli keamanan siber.
Baca Juga: Keren, WhatsApp Bakal Bisa Pakai Avatar
“Peningkatan kapasitas keamanan siber tidak hanya meningkatkan jumlah tetapi juga menghasilkan ahli keamanan siber yang berkualitas dunia. Untuk mengatasi keamanan siber guna mewujudkan keamanan nasional yang semakin baik dan tumbuhnya ekonomi digital," ujar Mira Tayyiba dalam Seminar Nasional "Today and Tommorow's Cyber Security Talent: Issues and Challenges" yang dilakukan secara hibrida dari Depok, Jawa Barat, Senin (24/10/2022).
Mira mencatat pengguna ruang digital mengalami peningkatan, namun di sisi lain ancaman atas keamanan siber juga semakin meningkat. Pada 2020 serangan malware dan randsomeware meningkat 358% hingga 435%.
Baca Juga: Fitur Baru Adobe Dengan Teknologi Artificial Intelligence
Kondisi itu jauh melampaui kemampuan masyarakat mencegah atau merespons secara efektif.
"Indonesia sangat perlu dan sudah pada tahap urgen memiliki tenaga profesional di bidang keamanan siber," ungkapnya.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat sepanjang tahun 2021 telah terjadi lebih dari 700 juta serangan siber di Indonesia.
Baca Juga: Microsoft Segera Hadirkan Toko Game Xbox di Android dan IOS
“Serangan tersebut didominasi oleh anomali traffik dengan kategori anomali terbanyak adalah malware. Selain itu, Indonesia juga berada di urutan pertama dengan serangan ransomware terbanyak, di wilayah ASEAN sepanjang tahun 2021 yaitu 1,3 juta dari keseluruhan sekitar 2,7 juta kasus,” jelasnya.
Sekjen Kementerian Kominfo Mira Tayyiba mengatakan Indonesia masih kekurangan sumberdaya manusia di bidang siber.
Baca Juga: Apple-Samsung Bersaing di Pasar Ponsel
Hasil survei BDO mencatat di Indonesia 9 dari 10 lulusan teknologi memilih untuk menjadi developer perangkat lunak dan hanya satu dari 10 yang berminat mendalami keamanan siber.